Senin, 13 Januari 2020

4 Tahun Merantau di Jogja, Akhirnya Aku Lulus!

4 Desember 2019.


Semua rasa bercampur dalam satu waktu.

Nangis bahagia akhirnya aku mampu melalui rintangan kuliah ngerantau dari Jakarta ke Jogja, yang awalnya nggak direstuin sama salah satu keluarga karena pasti bakal ngerepotin, masalah dirumah yang dari dulu ngga selesai-selesai, aku yang harus kuliah sambil kerja karena kekurangan ekonomi. Daaan banyak lagi sebenernya masalah yang tiap hari lewat. Kalau diinget lagi rasanya bener-bener "subhanallah, lo kuat banget Lan!" :")

Tapi sedih karena masa kuliah udah habis berarti aku harus balik ke Jakarta.


Sedikit cerita perjalanan ku dari awal sampai bisa kuliah disini.

Keluargaku merupakan keluarga yang biasa-biasa aja. 3 dari kakakku  hanya satu yang bisa sampai ke jenjang kuliah, itu pun dengan biaya sendiri. Awalnya ngga banyak berharap dan nggak pengen ngerepotin orang tua. Sebelum UN, sekolah udah mulai ada pembelajaran khusus supaya nilai UN mencapai target dan bisa masuk ke PTN. Pada masa itu, semua siswa pada milih pilihan untuk jalur undangan kampus lengkap beserta jurusan yang dipengen. Hasilnya nanti tinggal dapet atau ngga. Lebih ke untung-untungan sih yaaa, kalau dapet ya syukur alhamdulillah, nggak dapet juga gapapa soalnya saingannya seluruh Indonesia cuy! Tapi, kalau kita dapet jalur undangan itu, ya harus diambil. Karena kalau nggak diambil sekolah kita akan kena blacklist dari kampus tersebut. Kalau ini semua udah tau kan? hehe


Nah ini yang aku ngga mau. Karena ngeliat dari kakak kelas sebelumnya sampai ke temen angkatan sendiri, kebanyakan mereka milih jurusan yang aneh-aneh. Alasannya supaya keterima. Itu yang aku pikirin saat itu. Aku gak mau kuliah yang gak sesuai kemampuan dan minat aku, sedangkan prestasiku di sekolah biasa-biasa aja alias aku realistis aja dan nggak mengharapkan dari jalur undangan. Karena pemikiran itu aku mutusin untuk gak milih satupun kampus dan jurusan pada masa isi jalur undangan. Ternyata, aku satu-satunya siswa yang ngga ambil dan milih jalur undangan sampai-sampai pihak sekolah manggil aku ke ruang BK.


Tapi setelah melalui perdebatan dan penjelasan Panjang x lebar x tinggi sekolah nyerah. 


Masa-masa sebelum UN banyak yang ngeshare kampus-kampus mulai dari yang terkenal sampe ngga tau ini kampus apa. Nah kalo ngga salah waktu itu ada yang share info sekolah tinggi negeri beserta deskripsi kampus dan halaman webnya. Disitulah aku nyoba daftar STMM jurusan MANAPRODSI. Mulai dari seleksi berkas, terus ternyata berkas aku lolos dan masuk ke tahap tes wawancara. Kaget dan nggak percaya sebenernya, karena awalnya daftar iseng dan belum bilang sama orang tua. Setelah bilang kalau aku lolos dan masuk tahap tes wawancara dimana aku harus ke Jogja. Aku ke Jogja dianter sama mama dan bapak. Disana tes wawancara dan ada tes tulisnya juga. Ngga lama ternyata aku dinyatakan lolos masuk menjadi mahasiswa disana. Aku mulai bingung harus gimana, karena persyaratannya harus bayar diawal sekitar 10 juta. Keluargaku ngga ada persiapan sama sekali, dan mulai ditentang oleh salah satu kakakku supaya kerja dulu aja, kumpulin uang baru kuliah. Tapi ternyata orang tuaku mengusahakan uang 10jt itu sampai akhirnya aku benar-benar jadi mahasiswa STMM dimana pada saat itu UN aja aku belum. Hahaha


Awal tinggal di Jogja aku cengeng banget, sedikit-sedikit nangis, sedikit-sedikit tlp mama. Tapi nyatanya waw banget! Aku pun nggak nyangka punya banyak temen dan kegiatan di Jogja. Mulai ikut MMTC Radio, ikut keanggotaan BEM, ikut kegiatan volunteer di acara-acara Jogja, sampai nyari uang buat nambahin kekurangan-kekurangan. Karena pada tahun kedua aku di Jogja, bapak mulai jarang kirim uang karena kondisi keuangan di rumah mulai sulit. Jadi aku mau ngga mau harus survive dan ngga boleh ngerepotin lebih parah lagi. Awalnya aku kerja-kerja parttime mulai dari kafe ke kafe, freelance naskah, sampai aku jadi karyawan di lesehan pecel lele:”). sampai disitu aku ngga malu sama sekali malah seneng bisa punya uang sendiri untuk bayar kos dan makan.


Dan sekarang alhamdulillah aku udah lulus dengan nilai yang sangaaat baik. Allah maha baik guys hehe.




Aku berterima kasih untuk Jogja yang udah mau menampung dan memberi kenangan manis selama aku hidup disana. terimakasih atas pengalaman manis dan pahitnya. terimakasih, karenamu aku menjadi lebih dewasa! memang benar kata orang, Jogja punya cerita disetiap sudutnya. Semoga ada alasan lagi untuk aku kembali menyapa Jogjaku.


Untuk kalian yang baca postingan ini, semangat ya. kita masing-masing punya masalah dalam hidup pastinya, tapi selagi kita masih mau berusaha dan berdoa kepada Tuhan, niscahya masalah itu bisa kita lalui. Kayak aku ini, dengan rintangan mau masuk kuliah, akhirnya Allah kasih aku izin untuk bisa kuliah, lagi masa kuliah pun masih tetap diuji dengan hambatan ekonomi. Lagi-lagi aku bisa melampauinya.


Intinya adalah:

Kita mau, kita berusaha, impian tercapai. 


Dan saat ini, aku lagi melalui masa berjuang mencari pekerjaan. Aku yakin, akan ada hal baik didepan dan aku harus usaha lebih keras lagi:)


Have a Good Day guys❤






Tidak ada komentar:

Sedekah tak mesti di hari Jumat.

Apakah kamu sering mendengar kata “ini hari Jumat, hari yang baik untuk bersedekah!” atau “Mu mpung hari Jumat nih, sedekah yuk biar pahala...